Selasa, 01 Desember 2009

Teori Psikologi Transpersonal

by Armahedi Mahzar

Psikologi Transpersonal sebagai sintesa dari Psikologi Timur tradisional dan psikologi Barat Modern. Jika dalam psikologi modern jiwa dianggap sebagai fungsi dari proses otak yang material, Psikologi tradisional menganggap yang material adalah komponen terrendah dari jenjang yang tangga tertingginya adalah roh sebagai substansi yang imaterial. Jenjang kesadaran ini sejajar dengan jenjang realitas di mana dunia material adalah anak tangga terbawahnya dan Tuhan sebagai Realitas tertinggi. Hidup manusia adalah proses kembali ke Realitas tertinggi.
Sebenarnya banyak jenis sintesa teoritis yang diajukan oleh psikolog-psikolog transpersonal, akan tetapi saya hanya akan mengajukan tiga macam sintesa yang merupakan representasi pemikiran dunia Barat pada umumnya: yang modernis, yang posmodernis dan yang integralis. Psikologi transpersonal yang modernis diwakili oleh Psikoanalisis Transpersonal oleh Michael Washburn. Yang posmodernis diwakili oleh Spriritualitas Partisipatif yang diajukan oleh Jorge Ferrer. Sedangkan yang integralis, yaitu yang memadukan sintesa modernis dengan sintesa posmodernis diajukan oleh Ken Wilber dalam Psikologi Integral.

Ken Wilber sendiri, sebenarnya di tahun 1980, telah mensitesakan psikologi perkembangan Barat modern dengan psikologi mistik Timur dalam suatu konsep yang disebutnya Spektrum Kesadaran. Wawasan spektrum kesadaran itu kemudian disempurnakannya dalam suatu konsep yang disebutnya Proyek Atman. Konon, menurut Ken Wilber muda, atman alias roh manusia terpisah dari Brahman alias Realitas Mutlak. Karena terpisah itu sang atman menginginkan kembali menyatu dengan Brahman. Keinginan ini disebut sebagai proyek Atman.

Proyek Atman inilah yang menurut Wilber sebagai pendorong jiwa manusia untuk berkembang tahap demi tahap: tahap prapersonal, tahap personal dan tahap transpersonal. Tahap prapersonal ke tahap personal disebutnya jalur luar yang diteliti oleh psikologi perkembangan Barat modern. Sedangkan tahap personal ke tahap transpersonal disebutnya sebagai jalur dalam. Kedua jalur itu sinambung, menjadi suatu lingkaran dari Brahman ke Ego kembali ke Brahman. Lingkaran perkembangan dan pengembangan inilah yang disebutnya sebagai siklus kehidupan.

Nah, konsep siklus kehidupan inilah yang juga digunakan okeh Michael Washburn dan John Ferrer. Hanya saja Washburn mengganti Brahman dengan istilah yang lebih netral: The Dynamic Ground. Sedangkan Ferrer menggunakan istilah yang lebih misterius: The Mystery. Dynamic Ground nya Washburn itu tak lain dari Collective Unconscious nya Jung yang diperluas. Mystery nya Ferrer, sepertinya, adalah Tao yang tak ternamakan nya Lozi dalam nama lain. Soalnya Mystery nya Ferrer melahirkan energi gelap dan energi kesadaran yang mirip Yin dan Yang dalam Taoisme.

Dinamika yang menggerakkan sikus kehidupan Wasburn dan Ferrer itu berbeda dari Atman Project nya Wilber. Washburn mengatakan bahwa transisi fase prapersonal ke fase personal melalui fase represi primal terhadap energi insting alias Libido nya Freud. Sedangkan dalam teori Ferrer transisi yang sama terjadi melalui inhibisi dimensi-dimensi energi gelap berupa naluri, seks dan sebagian emosi. Sementara itu transisi fase personal ke transpersonal menurut Washburn yang modernis adalah melalui meditasi individual. Sedangkan menurut Ferrer yang posmodernis adalah melalui kegiatan keagamaan yang kolektif dengan dialog terbuka pluralistik.

Wilber sendiri pemikiranya telah berkembang. Dia pun tak mau lagi menggunakan istilah transpersonal. Dia sekarang mengembangkan psikologi integral yang katanya pos-posmo. Sebagai pos-posmodernis dia mensintesakan psikologi tradisional yang pramodern dengan psikologi modern yang ilmiah dan dengan interpretasi pluralis posmodern dalam suatu model yang disebutnya AQAL singkatan dari All-Quadrant All-Level. Konsep kembali ke Brahman dalam teori spektrum kesadarannya telah ditinggalkannya.

Lingkaran Siklus kehidupannya telah dibukanya menjadi suatu jalur spiral dalam kwadran subyektivitas. Kuadran ini adalah kuadran kiri atas. Kuadran kiri bawah adalah intersubyektivitas kultural yang digandrungi kaum posmodernis. Kuadran kanan atas adalah obyektivitas fisikal yang yang dianggap sebagai satu-satunya realitas oleh saintis modernis. Akhirnya, kuadran kanan bawah adalah interobyektivitas yang meliputi sistem obyek-obyek yang berinteraksi yang dipelajari sains posmodern tentang Chaos dan kompleksitas.

Tahap-tahap dalam teori spektrum kesadarannya kini menjadi lingkaran-lingkaran konsentris yang disebutnya sebagai holon-holon. Holon-holon itu membentuk sebuah hirarki holon atau holarki yang dilukiskan sebagai lingkaran-lingkaran konsentris. Holarki itulah struktur kosmos, yang berbeda dari Tao yang hanya memiliki dua komponen, memiliki empat muka yang direpresentasikan oleh empat kuadran yang dibentuk oleh silang sumbu yang saling tegak lurus satu sama lainnya: Sumbu individu-sosial yang vertikal dan sumbu interior-eksterior yang horisontal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar